Rabu, 28 Agustus 2019

kerajinan bahan keras alam

Contoh kerajinan Bahan keras

Dalam kehidupan sehari – hari banyak barang di sekitar kita, mulai yang kecil hingga besar. Tahukah kita bahwa benda – benda seperti biji – bijian, kayu bekas bahkan benda lain yang tidak berharga dengan kreatifitas kita, benda yang tadinya tidak berguna bisa memiliki nilai seni bahkan nilai jual.
Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang dalam tahap pembuatannya menggunakan bahan yang bersifat keras. Kerajinan bahan keras juga dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Kerajinan Bahan Keras Alami

Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari alam atau mengalami pengolahan tanpa mengakibatkan perubahan wujud benda itu. Bahan Keras Alami mudah didapatkan dan relatif murah karena beberapa bahan bisa kita ambil langsung di sekitar kita.
Contohnya yaitu :
  • Kayu
  • Biji – Bijian
  • Bambu
  • Batu
  • Kerang
  • Tulang
  • Rotan
  • Pasir
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Berbeda dengan kerajinan bahan keras alami, kerajinan bahan keras buatan adalah kerajinan yang bahannya telah mengalami pengolahan kembali. Contoh kerajinan bahan keras buatan :
  • Kaca
  • Kaleng
  • Logam ( Tembaga, Perak, Kuningan, Emas dan Alumunium )
  • Semen
  • Kawat
  • Timah
  • Besi
Berikut contoh kerajinan bahan keras :
 
– Lemari rotan                                    – Patung
– Kursi jati                                          – Kalung dari Kerang
– Bingkai Foto                                     – Cincin Emas
– Gong                                                 –  Angklung
– Uang Logam                                     – Meja
 
Kerajinan dari bahan keras, kayu kereta
 
Dalam tahap pembuatannya kerajinan bahan keras tidak begitu berbeda dengan kerajinan bahan lunak, cuman berbeda cara pengerjaannya saja, berikut tahapannya :
Tahap Membuat Kerajinan Bahan Keras
 
a. Membuat rancangan
Rancangan adalah hal awal yang kita lakukan setelah mendapat ide untuk membuat suatu kerajinan dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya akan menghasilkan yang bagus. Rancangan biasanya dibuat di suatu kertas lalu kita menggambarnya.
b. Menyiapkan alat dan bahan
Setelah rancangan dibuat tahap selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan di utamakan memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapat hasil yang baik.
c. Membuat benda sesuai rancangan
Setelah semua siap kita mulai dengan proses pembuatan, buatlah sebuah bagian dasar terlebih dari suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat proses pembuatan.
d. Tahap penyelesaian
Tahap akhir setelah kita membuat suatu kerajinan adalah salah satunya dengan merapikan atau memberi hiasan atau beberapa tambahan lain sehingga meningkatkan kualitas kerajinan tersebut.

proses produksi kerajinan bahn keras

Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness) dan estetika (keindahan), sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, dan sandang.
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang perencanaan proses produksi kerajinan dari bahan lunak. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai macam perencanaan proses produksi kerajinan dari bahan keras yang ada di daerah kamu serta di wilayah Nusantara.
1. Pengelolaan Sumber Daya Usaha
Pada materi produk kerajinan dari bahan lunak, kamu telah mempelajari tentang pengelolaan sumber daya usaha yang meliputi enam tipe sumber daya (Man, Money, Material, Maching, Method, dan Market). Berdasarkan konsep enam tipe sumber daya tersebut, kamu diharapkan dapat menganalisis dengan menggunakan buku referensi atau melalui media informasi/internet tentang pengelolaan sumber daya usaha pada produk kerajinan dari bahan keras yang ada di wilayah Nusantara.
2. Menentukan Fungsi dan Kualitas Produk Kerajinan
Kualitas karya kerajinan ditentukan oleh kualitas bahan, teknik pengerjaan, desain, dan nilai fungsi. Pemilihan bahan sangat penting karena bahan memiliki kekuatan, bentuk yang bervariasi, tekstur, serat, pori-pori, yang semua ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang kualitas bentuk dan estetik karya kerajinan. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempurnaan bentuk karya. Aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk kerajinan (ergonomi). Nilai estetik karya kerajinan dapat menambah kepuasan rasa indah bagi pemilik atau pemakai. Kerajinan mempunyai fungsi ganda selain fungsi praktis sekaligus sebagai fungsi hiasan.
3. Menentukan Segmentasi Pasar
Secara ekonomi kerajinan cukup menjanjikan dan memiliki peluang pasar yang mengembirakan. Apalagi ditunjang dengan melimpahnya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah dibandingkan dengan hal yang sama di negara lain, sehingga dapat menekan biaya produksi. Penambahan ragam hias dan warna yang beraneka ragam menambah nilai estetik dan sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomi produk tersebut. Sentuhan estetik pada produk kerajinan sangat diperlukan untuk mengangkat citra kerajinan. Untuk menentukan produk kerajinan yang akan diproduksi, kita harus memperhatikan selera pasar.
4. Menentukan Bahan/Material Produksi Kerajinan
Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan sangat penting karena material akan mendukung nilai bentuk, kenyamanan terutama dalam menggunakan benda terapan dan juga akan mempengaruhi kualitas barang tersebut.
Pada materi kerajinan dari bahan lunak, kamu sudah mempelajari tentang menentukan bahan/ material produksi kerajinan dari bahan lunak. Diharapkan kamu dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai bahan/material produksi kerajinan dari bahan keras yang ada di daerah kamu serta di wilayah Nusantara.
5. Menentukan Teknik Produksi
Beberapa jenis kerajinan membutuhkan alat dan keterampilan khusus untuk mewujudkannya. Teknik produksi kerajinan disesuaikan dengan bahan, alat , dan cara yang digunakan.
Pembuatan produk-produk kerajinan yang menggunakaan bahan keras alami dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut.
1) Teknik pahat
2) Teknik ukir
3) Teknik konstruksi atau sambungan
4) Teknik raut
5) Teknik bubut dan sebagainya

Selasa, 27 Agustus 2019

jenis dan karakteristik kerajinan bahan keras

Beberapa bahan keras yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan terbagi dalam dua jenis,yaitu:
1. Bahan Keras Alam.
Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam baik hutan, bumi, maupun perairan Indonesia. Sifatnya pejal, solid, kuat, padat, dan tidak mudah berubah bentuk. Contoh bahan keras alam yang kita kenal adalah kayu, bambu, rotan dan sebagainya.
Kerajinan yang terbuat dari benda keras memiliki kecenderungan kuat dan tahan lama bahkan bertahun-tahun lamanya. Apalagi jika dirawat dengan baik, kualitasnya tidak berubah seperti pada awalnya. Kebanyakan orang memilih benda keras untuk produk fungsional yang membutuhkan penggunaan penggunaan dalam waktu jangka panjang. Tentunya nilai produk kerajinan bahan keras juga mengikuti kualitasnya.
2. Bahan Keras Buatan.
REPORT THIS AD

Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan bahan-bahan tertentu sehingga menjadi keras, dan memiliki sifat kuat dan tahan lama. Beragam karya kerajinan dari bahan keras buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa kaleng, kaca, dan sebagainya. Kaleng berasal dari logam besi tipis yang dilapisi timah, sifatnya ringan tapi kuat. Sedangkan kaca berasal dari pasir silika dan beberapa oksida, sifatnya transparan, tembus pandang, rentan, dan mudah pecah.
Keragaman bahan keras tentunya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Dibawah ini merupakan ciri-ciri dari bahan keras yaitu:
1. Bahan Keras Alam.
Bahan keras alam adalah bahan yang berasal dari sumber daya alam, hutan, bumi, dan laut yang bersifat keras.
A. Kayu.
  • Kayu terdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya: mahoni, pinus, jati, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, meranti, dan sebagainya.
  • Masing-masing kayu memiliki ciri yang berbeda. Tetapi selain keras rata-rata memiliki serat atau urat kayu yang indah.
  • Memiliki lingkaran tahun.
  • Tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir.
  • Ada yang memiliki beban ringan seperti lame dan albasia, ada pula yang berat seperti jati.
  • Sebagian dapat memuat karena perubahan suhu, tidak demikian untuk kayu jati.
B. Bambu.
  • Batangnya kuat, namun akan terjadi pelapukan jika terkena air terus menerus.
  • Memiliki rongga dari ukuran 1 cm hingga 20 cm sehingga dapat dibuat sebagai wadah dalam kerajinan.
  • Memiliki ruas batang. Ruas inilah yang unik. Terkadang dalam pembuatan kerajinan sangat ditonjolkan.
  • Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas.
  • Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan.
C. Rotan.
  • Batangnya kuat, lebih kuat dari bambu. Terutama serat batangnya sangat kokoh.
  • Rotan yang dimanfaatkan sebagai kerajinan ada yang berongga dan ada yang tidak. Yang berongga mempunyai ukuran 1/2 cm hingga 1 cm. Sedangkan yang tidak berongga merupakan bagian dalam dari rotan.
  • Memiliki ruas batang namun lebih samar dibanding bambu.
  • Tekstur batangnya halus meskipun tidak diamplas.
  • Dapat dipotong berbentuk sayatan ataupun bentuk utuhan.
  • Rotan memiliki bentuk yang panjang bisa mencapai 10 meter karena hidupnya menjalar dan melilit, sedangkan panjangnya selalu bertambah.
2. Bahan Keras Buatan.
Bahan keras buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dari beberapa bahan dan bersifat keras.
A. Kaca.
  • Kaca wujudnya transparan dan bening.
  • Ketebalanya bervariasi antara 1 mm-2 cm tergantung pada kebutuhan.
  • Permukaanya licin dan kilap. Jika dilukis harus menggunakan cat khusus yang dapat menempel pada permukaan kaca.
  • Kaca dapat dilebur dan dibentuk dalam kondisi panas.
B. Logam.
  • Logam terdiri dari berbagai warna, ada yang perak, emas, ada yang kemerahan/kecoklatan, dan juga berwarna perak keabu-abuan.
  • Bentuknya ada yang tebal dan berat, adapula yang pipih dan tipis lagi ringan.
  • Logam mudah terkorosi oleh udara, maka kadang dilapisi dengan krom atau lapisan emas murni. Ada pula yang melapisinya dengan cat. Oleh sebab itu perawatan pada produk kerajinan logam cukup membutuhkan perhatian agar tidak pudar.
sumber:https://harafsan25.wordpress.com/2018/09/05/jenis-dan-karakteristik-kerajinan-bahan-keras/

aspek rancangan dalam produk kerajinan

Aspek Produksi

  • Produksi adalah rangkaian kegiatan membentuk, 

  • mengubah dan menciptakan sesuatu untuk 

  • meningkatkan nilai suatu produk. 
  •  Dalam melakukan proses produksi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti berikut.
    • Sifat proses produksi yang terus-menerus atau berdasarkan jumlah pesanan. 
    • Jenis dan mutu produk mempertimbangkan ketahanan lama tidaknya produk tersebut, mutu, dan sifat permintaan konsumen terhadap produknya.
    • Jenis produknya (model baru atau model lama), dengan meneliti terlebih dahulu lokasi, volume produksi, musiman atau sepanjang masa. 
    • Pengendalian proses produksi, menyangkut perencanaan dan pengawasan proses produksi.

    Aspek Pemasaran

    • Harga : berapa harga yang ditetapkan, berapa harga pesaing, perlukah menentukan diskon.
    • Lokasi : tentukan segmen apa yang dijadikan faktor utama
    • Promosi : pilihlah alat promosi yang sesuai misalkan selebaran, brosur, poster, media massa, radio,dan televisi .
    • Distribusi : untuk mencapai konsumen dapat dilakukan dengan cara perorangan, pengecer, agen,
    • grosir atau pedagang besar.

    Aspek Keuangan
    • Sumber Internal
      1) Tabungan sendiri
      2) Setoran dari pemegang saham
      3) Menjual barang yang kurang produktif
      4) Menjual barang yang menguntungkan (pada saat menjual, lebih mahal serta lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan harga saat membeli)
      5) Fasilitas/tempat milik sendiri (tanah, bangunan, garasi, mesin dll)
    • Sumber Eksternal
      1) Perbankan
      2) Lembaga Keuangan Nonbank
      3) Perorangan
      4) Lainnya
    • proyeksi atau Rancangan Keuangan
      1) Neraca harian
      2) Laporan laba rugi
      3) Laporan arus kas
      4) Analisa pulang pokok
    Struktur Organisasi
    Struktur organisasi sederhana hanya memiliki dua tingkatan, yaitu pemilik dan pekerja. Perusahaan kecil dengan satu produk atau beberapa produk lain yang saling berhubungan, biasanya menggunakan struktur organisasi ini. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan struktur organisasi sederhana biasanya dikelola oleh pemiliknya sendiri yang sekaligus menangani pekerjaan lain yang berhubungan dengan sebuah produk. Artinya, dalam struktur sederhana, pemilik perusahaan cenderung mengambil semua keputusan penting secara sendiri, dan terlibat langsung dalam setiap tahap kegiatan perusahaan.

    Analisis Break Event Point (BEP) Usaha Produk Kerajinan
    Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi usaha. Produksi minimal usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan di mana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas). BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas. Artinya, usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih besar dari pada jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.


    keragaman muatan nilai dalam produk kerajinan

    keragaman muatan nilai dalam produk kerajinan
    1. produk dengan nilai fungsional
    2 .produk dengan nilai informatif
    3. produk dengan nilai simbolik
    4. produk dengan nilai prestise (wibawa)

    prinsip kerajinan bahan keras

    Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras  

    Pengolahan limbah keras maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Bacalah kembali bagian terdahulu agar dapat memahaminya kembali. Upaya melakukan recycle (mendaur ulang limbah keras menjadi karya kerajinan tangan) berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Reduce, reuse, dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan. Tindakan dapat meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi kerajinan.
    Penggunaan bahan limbah keras untuk dirancang menjadi sebuah  produk kerajinan tidaklah mudah. Kita harus memiliki motivasi yang besar  dalam proses kreatif dan mengatasi masalah limbah di lingkungan, sehingga    tidak sulit untuk melahirkan rancangan yang besar.  Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mend esain bahan limbah keras merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seperti yang telah d iuraikan pada bab terdahulu bahwa seharusnya sebuah rancangan  bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal tersebut agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami pentingnya pe mahaman ini.
    Proses kreatif akan ditemukan saat seseorang telah memperoleh daya serap, imajinasi melalui pengetahuan terhadap materi bahan, alat dan proses yang akan ditekuninya. Pengetahuan bahan limbah keras, penggunaan alat dan kemampuan keteknikan dalam bertukang akan melahirkansebuah proses kreatif itu sendiri. Jadi, kreativitas harus diupayakan tercipta dengan banyak langkah. Setelah kreativitas muncul maka akan melahirkan produk.

    Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 3R, yaitu:
    1.    Mengurangi (Reduce) Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
    2. Menggunakan kembali (Reuse) Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lalu buang.
    3.   Mendaur ulang (Recycle) Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain contohnya kerajinan.
    Upaya melaksanakan mendaur ulang limbah (Recycle) menjadi karya kerajinan tangan, berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Selain itu dapat pula dimanfaatkan sebagai wadah penyaluran hobi keterampilan, kreatifitas, dan menumbuhkan jiwa wirausaha.


    Sumber : Prakarya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.


    kerajinan bahan keras alam

    Contoh kerajinan Bahan keras Dalam kehidupan sehari – hari banyak barang di sekitar kita, mulai yang kecil hingga besar. Tahukah kita b...